Jakarta (ANTARA) – Jaguar Land Rover (JLR) dikabarkan telah membuka wilayah untuk instalasi tenaga surya seluas 36 lapangan sepak bola di kantor pusatnya di Gaydon sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemandirian energinya.
Dilaporkan Autocar pada Rabu (20/8) waktu setempat, lokasi seluas 26 hektar dengan daya 18 MW ini dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sepertiga dari basis perusahaan Inggris tersebut.
Diketahui, lokasi ini merupakan markas tim desain, teknik, dan R&D JLR.
Upaya tersebut merupakan bagian dari langkah JLR untuk memenuhi setidaknya 30 persen penggunaan energi globalnya dari energi terbarukan di lokasi, sekaligus mengurangi ketergantungannya pada energi jaringan dan fluktuasi biaya energi serta meningkatkan dampak lingkungannya.
Tidak hanya itu, proyek serupa di Pusat Manufaktur Propulsi Listrik Wolverhampton juga akan dibuka dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: JLR tarik 120.000 Range Rover akibat masalah suspensi depan
Di lokasi tersebut, terpasang salah satu panel surya atap terbesar di Inggris yang menampilkan lebih dari 18.000 panel.
Proyek ini diklaim akan mampu menghasilkan sekitar 9500 MWh energi setiap tahun, memenuhi 40 persen kebutuhan lokasi.
Tahun depan, perusahaan akan memasang carport bertenaga surya berkapasitas 10 MW di lokasinya di Merseyside.
Fasilitas ini mencakup kanopi dan jalur pejalan kaki bertenaga surya, di mana sebagian besar akan menyediakan energi untuk pengisian daya kendaraan listrik.
Chief Sustainability Officer JLR, Andrea Debbane menekankan pentingnya langkah-langkah tersebut untuk mengurangi emisi.
“Langkah-langkah ini secara langsung mengurangi emisi operasional global kami dan membantu kami lebih dekat mencapai target nol bersih, sekaligus memberikan nilai nyata saat ini dan untuk jangka panjang,” kata dia.
Baca juga: Pemerintah susun regulasi pengembangan PLTS di desa
Baca juga: Prabowo: Energi terbarukan masa depan RI, meski cadangan migas besar
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
